Barusan kemaren aku liat berita di tv soal praktek dokter MJ (cm inisial aja) di jakarta. Ehm cukup unik juga se ne dokter melayani pasiennya. dari pantauan reporter berita salah satu tv swasta itu dengan menggunakan kamera tersembunyi, mendatangi praktek dokter itu yang ternyata pasiennya lumayan rame juga lho. Setiap pasien yang masuk ke dalam ruang periksa, gak sampai 5 menit dah keluar dengan membawa sebungkus plastik obat. Dan giliran reporter itu datang (nunut ibu yg bawa anaknya sakit) ternyata dokter itu cm langsung memberi obat tanpa memeriksa terlebih dahulu keadaan si pasien. Eh ne pasien (anaknnya ibu tadi) mengeluhkan berat badannya terus turun. si dokter cm tanya "kapsul apa puyer?". dan si ibu menjawab ''kapsul saja''. setelah itu tidak lama kemudian diberikannya kapsul itu kepada si pasien dengan sepengetahuan si reporter. Disitu tampak sekali dokter ketus dalam melayani pasien, melihat pasien pun gak. setelah ditanya apakah isi kapsul tersebut, si dokter cm menuliskan "vitamin camp'' yang artinya vitamin campuran. lalu keluar deh si pasien..
Haaa... that's it?
semudah itukah?bukan masalah si dokter memberikan obat yang menjadi kewenangan farmasis se (itu menurutku) cm masak iya dokter gak memeriksa si pasien bahkan melihatpun tidak. bagaimana dia bisa menegakkan diagnosa dari pemeriksaan (kecuali dengan adanya hasil lab) lalu memberikan obat? yang jelas si dokter emang ramai dikunjungi pasien dan banyak yg berkomentar kalo penyakitnya sembuh.
Naa ini ne yang mesthi diluruskan. Kompetensi kita, loyalitas kita terhadap profesi masing2 perlu ditegakkan. gini ne kan ya tujuannya untuk kualitas hidup yang lebih baik dari pasien. tp gak semua dokter kayak gt deh...
Rabu, 11 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar