Setiap detik menandakan siapnya peperangan. Kerja keras disiapkan untuk menghadapinya. Bagiku, yg selalu ‘merasa’ bekerja keras, ternyata masih blm sanggup memenangi peperangan ini. Ternyata ‘kesombongan’ ini yg membuatku jauh dari kemenangan, ‘kemalasan’ pasca ‘kerja keras’ seakan membuatku tak beranjak dari tempat awalku berdiri. Ada suatu ungkapan yang kutemukan di website seseorang :
Kerja keras melawan kemalasan Kerja keras melawan keegoisan Kerja keras melawan hawa nafsu Kerja keras melawan kesombongan Kerja keras melawan kemiskinan Kerja keras melawan Kebodohan
Kerja keras ternyata memang universal. Tak ayal aku yg mencap diriku sendiri sebagai pekerja keras non lelah, merasa belum bekerja keras, setelah melihat kualifikasi itu. Tak pernah ada yg kulawan selain waktuku dalam bekerja. Yang menandakan kemalasan, keegoisan, hawa nafsu, kesombongan, kemiskinan, dan kebodohan masih tertanam dalam diriku. Bahkan dengan mengetahui ini, merupakan tamparan yang keras bagi diriku yang menyukai kerja keras. Dan ini adalah siklus bagiku untuk kembali ke awal lagi. O’ow back to the zero? Ya, dan itu harus. Siklus adalah putaran, dan sedangkan aku satu putaran saja belum penuh.
Kamis, 05 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar