Kamis, 08 Januari 2009
goodbye my lover, goodby my frend
They were friend. Kubentuk mereka dengan pikiranku sendiri. Kulahirkan dari jiwaku yang sepi. Kukumpulkan segala warna-warni nafasku untuk menciptakan mereka. Mewujudkannya seakan mereka selalu bermain denganku, selalu bersamaku, selalu berputar dan berlari denganku, dan menjadikan mereka sandaranku sesaat aku lelah. Mereka tak pernah lelah untuk menjadi seorang ‘teman’ bagiku. Selangkah dalam dekade kehidupan, mereka memudar. Tergantikan oleh warna lain yg baru. Yang sesungguhnya tak kalah indah, namun tetap ‘beda’. Tapi mereka tetap ada. Mereka tetap disini, terukir prasasti dalam sejarah kehidupanku. Bahwa mereka sangat berarti dalam memberikan secoret warna untuk ku bernafas. Tinggal tersisa senyum dalam diriku. Tak kusesali atas ‘kesendirianku bersama mereka’. Mereka adalah wujud kesendirianku. Adanya mereka adalah adanya kesendirianku. Dan sekarang, ada tidaknya kehadiran mereka bukan merupakan kesendirianku. Kebersamaan itu telah hadir. Cinta itu telah hadir di tengah-tengah lingkunganku, keluargaku, saudaraku, sahabat-sahabatku dan mereka nyata adanya. Dan kepada seorang pria yang akan menjadi tempatku bercinta dan berkasih. Kebersamaan itu lebih terasa, dan terasa beda.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar