Rinci sms nya se aku gak ingat soalnya udah tak hapus, tp inti dari informasi tersebut menyebutkan bahwa FDA telah menarik obat berbahan fenilpropanilamin karena telah terbukti menyebabkan pendarahan di otak.
Disebutkan juga agar orang2 berhati2 untuk menggunakan obat yang mengandung fenilpropanolamin, dimana zat ini terkandung umumnya pada obat2 untuk influenza (misal nya decolgen). Jelas juga pada sms itu menyebutkan beberapa merk obat yang mengandung PPA yang beredar di Indonesia. Ehm kok aneh yaa, padahal iklan2 di Indonesia makin gencar tuh untuk mempromosikan obat flu, tapi selama ini aman2 aja.
Karena aku sendiri minim informasi tentang isu ini, akhirnya kujawab aja pertanyaan dia tentang kebenaran berita itu yaa sesuai dengan ilmu yang aku tau aja. Bahwa Pertama, penelitian itu dilakukan di Amerika, dimana banyak hal yang tidak bisa membuat kita menyamaratakan kondisi dan menerima hasil penelitian itu disini. Kedua, selama ini penggunaan PPA cukup aman, selama dalam dosis yang dianjurkan. Tapi memang penggunaan zat ini perlu diperhatikan untuk penderita hipertensi, karena akan menjadi faktor resiko dimana akan meningkatkan tekanan darah. Sehingga jika kabar menyebabkan pendarahan di otak, itu lebih merupakan faktor resiko pada penderita hipertensi. Dan selama ini di setiap label obat flu selalu diberikan keterangan untuk dikontraindikasikan pada penderita hipertensi. Jadi intinya aku masih meragukan informasi dari sms pernyataan FDA itu.
Sampai disitu, aku jadi semakin penasaran tentang kebenararan berita PPA. Karena yang mungkin 'bertanggung jawab' atas informasi obat adalah Badan POM, akhirnya browsing info di pom.go.id. Dan akhirnya dapetlah info itu. Dari keterangan Pers Badan POM (lebih jelas nya liat sndiri di websitenya BPOM yaa) menyatakan bahwa :
KETERANGAN PERS
TENTANG
PENJELASAN TERKAIT INFORMASI OBAT FLU DAN BATUK YANG MENGANDUNG PHENYLPROPANOLAMINE (PPA)
NOMOR: KH.00.01.1.3.1751
TANGGAL 21 APRIL 2009
Mengulang Keterangan Pers Nomor KH.00.01.1.3.1673 tanggal 16 April 2009 tentang Penjelasan Terkait Informasi Obat Flu dan Batuk yang Mengandung Phenylpropanolamine (PPA), Badan POM memandang perlu menjelaskan kembali kepada masyarakat hal-hal sebagai berikut:
- Tidak benar pada tanggal 1 Maret 2009 US-FDA mengeluarkan pengumuman tentang obat flu dan batuk yang mengandung PPA seperti diberitakan melalui sms dan email.
- Saat ini tidak ada informasi baru terkait keamanan PPA. Pada bulan November 2000 US-FDA menarik obat yang mengandung PPA karena diduga ada hubungan antara perdarahan otak dengan penggunaan PPA dosis besar sebagai obat pelangsing.
- Di Indonesia PPA hanya disetujui sebagai obat untuk menghilangkan gejala hidung tersumbat dalam obat flu dan batuk dan tidak pernah disetujui sebagai obat pelangsing.
- Obat flu dan batuk yang mengandung PPA dan telah mendapat izin edar aman dikonsumsi sesuai aturan pakai yang telah ditetapkan.
Bener juga kan, PPA di Amerika dibuat obat pelangsing se, mungkin itu dosisnya lebih dari PPA yang digunakan untuk decongestan pada obat flu. Makanya resiko pendarahan otak mungkin lebih besar. Dan semoga disini gak ikut2an ngurusin badan pakai PPA hehe. Lagian, jangan harap dapetin PPA dengan bentuk tunggal, karena kebanyakan dia dikombinasi dengan zat lain dalam satu bentuk sediaan obat. Pokoknya minimally, stay away from drug guys.